Trader = Penumpang Kapal – Part 2


Pada part 1, kapal feri kita umpamakan sebagai saham.

Buy = naik / masuk ke kapal;
Sell = turun dari kapal;

Harga = traffic light.
Saat lampu merah, kapal berhenti (ini saatnya naik ke kapal), 
lampu hijau berarti kapal jalan.


Seorang penumpang yg sukses, akan terus melakukan jual-beli tiket berbagai kapal (gk cuma kapal feri) dengan mengandalkan panduan dari alam sekitar (iklim & cuaca, perilaku penghuni2 alam dan anda sendiri).

Jadi, tidak ada aturan jangka waktu utk pegang suatu tiket.

Hal ini demi menghindari musibah menjadi seorang NYANGKUTER.
Peta perjalanan trader secara simple:
S T A R T (modal pokok)
|
a
|
b
|
c
|
-North Pole of Your Life-
(Tujuan Anda)
* “Start”, pada titik awal kita wajib melakukan cek kesiapan mental, fisik, otak dan wawasan; cek kesehatan ekonomi pribadi; serta penetuan tujuan anda.
* Simbol “|” berarti uang  atau currency (sedikit dibahas di mari), kita pake utk beli tiket kapal (a,b, or c ; bond, stock, or gold, you decide ;) selanjutnya.
* Titik a, b , dan c merupakan serangkaian kapal-kapal yg nantinya kita pilih utk kita naiki, demi mencapai tujuan anda.

Kenapa harus pindah2 kapal ?
Sejarah menunjukkan gk ada kapal yg menuju utara selamanya…


Status kapal penyandang status “tercepat” (return tertinggi, menurut sumbu vertical, dibanding 2 garis berwarna lainnya) selalu berganti setiap periode. 
Ada lagi ni contoh chart lainnya
Chart perjalanan per kapal:
Tiket2 kapal ini dibeli dari penumpang lain yg sudah terlebih dahulu berada menumpang di kapal tersebut, namun ingin segera turun dari kapal.
Nah, dimana2, namanya jualan pasti perlu pasang iklan, penumpang2 ini juga. 

Jadi… selaku pembeli, kudu hati2, sebelum beli tiket suatu kapal, kita harus cek:

*Berapa kadar keyakinan saat ini yg didasari analisa kita sendiri atas prospek kapal dalam menghantar kita semakin dekat ke “goal” ?
*Berapa kadar “herd mentality” dalam diri kita pada saat ini ?
(Ingin ikut beli karena teman dan sodara pada beli, ato lebih buruk lagi, terbujuk iklan oleh penumpang yg jualan tiket)
Prinsipnya, makin gencar iklannya, makin besar keinginan utk jual tiket dan keluar dari kapal.

Btw, lagi ngomong jual, kok malah balik ke cara membeli ?

Karena memang sejatinya, target utama dalam trading adalah:
tau kapal yg berpotensi melaju paling kencang ke utara.

Untuk itu anda harus bisa merasakan iklim dan cuaca

Juga memahami  karakter tiap-tiap kapal yg ada.

Agar anda dapat menumpang di kapal yg tepat.

Market is a total dreamland,
and trader is the (Peter) Pan.
When you feel bored,
you may go and aboard
the ship of real life,
full of witch and grief.

by Petaniuang
Dedicated to my first mentor, Maha Suhu Funda-Trader

Seandainya Gua Jadi: NYANGKUTERS

Sebelum lanjut, ngucap dulu,”AMIT-AMIT JABANG BAYIIIIK !!!”

Ini tu suatu pengandai-andaian yg tidak mungkin diharapkan (baru perandaian aja gk di-arepin, apalagi bener kejadian) oleh rata-rata partisipan pasar.


Gak pernah nongol di pelajaran ekonomi khususnya investasi di sekolah dan kampus,
kosa kata “nyangkut” dan “nyangkuters” dijamin bakal nongol saat para partisipan pasar ngumpul dan ngerumpi, mau di forum, seminar, investor summit, etc.

Kalo udah kesebut, maka akan menyusul sohib-sohib karibnya, seperti: 

“pucuk pohon” 

“investor dadakan”

loss-nya udah nyesek”

“saya memutuskan untuk jadi invest di situ” 
(Acap kali saat si mulut melantunkan kalimat ini, si hati kecil berkata,”mudah2an cepet naik lagi” atau “mudah2an bandarnya ngegoreng lagi”.)

Biar perandaian-nya berasa, kita bayangin, “nyangkut” ini terjadi ketika…Anda…
(jangan saya deh ya, cukup anda aja, hehehe)

*beli rumah di Jepang pas taun 72-74,
*beli saham di bursa Jepang sekitar tahun 89-90,
*beli saham di bursa Cina di medio Q4 tahun 2007
*beli saham di US medio pertengahan tahun 2007
*beli rumah di US pas taun 74-an 2004-2005 

monggo chartnya ada di sini

Udah liat chartnya ? sekarang pikir deh, kalo anda beli di harga tinggi, trus mau jual di harga berapa ?

mau sabar nunggu ampe kapan ?

mau cuan / laba / profit / (masukkan istilah favorit anda untuk suatu penambahan nilai ASET yg lebih tinggi dibanding tingkat inflasi selama anda berinvestasi) kapan ???


bingung ?

(pokoknya lo cari di chart,puncak gunung yg paling tinggi, nah trus bayangin kalo lo nongkring di puncak itu, dan lo mengidap fobia ketinggian, wakakakka, kidding… )

Kalo di Indonesia, yg sensasional ya 2 hal ini:

sama yg ini (sempat dibahas juga di blog ini) :

ada yg tau harga saham bumi sekarang ? cek di mari
apa pernah nyentuh 8000 lagi setelah tahun 2008 ?
Oiya, harga emas (LM deh, olho buat yg ahli aja) di toko emas kisaran berapa ya ? cek di sini nih
Naaah… kalo udah gini, jadi gimana ???
tenang… yg penting, tanam kalimat berikut dalam pikiran anda:
“OGAH JADI NYANGKUTERS” <<< (100x sebelum dan sebangun tidur)

 kalo udah… sebagai penyegar mata dan jiwa, boleh main2 ke link ini dan link itu.


Walau chart yg nampang kali ini nampak menyeramkan, anda tetap kudu investasi…
tapi… sebelum kesitu…
Ya ini dulu, baru itu…

to be continued…